Page 21 - 02_PKN_SMA_10_GANJIL_IKM
P. 21
djikalau saja katakan internasionalisme, bukanlah saja bermaksud kosmopolitisme ,
jang tidak mau adanja kebangsaau, jang mengatakan tidak ada Indonesia, tidak ada
Nippon, tidak ada Birma, tidak ada Inggris, tidak ada Amerika dan lain-lainnja."
Soekarno kembali melanjutkan kepada dasar negara yang ketiga.
"Kemudian, apakah dasar jang ke-3? Dasar itu ialah dasar mufakat, dasar perwakilan,
dasar permusjawaratan. Negara Indonesia bukan satu negara untuk satu orang, bukan
satu negara untuk satu golongan walaupun golongan kaja. Tetapi kita mendirikan negara
“semua buat semua”, satu buat semua, semua buat satu”. Saja jakin, bahwa sjarat jang
mutlak untuk kuatnja Negara Indonesia ialah permu sjawaratan, perwakilan."
Kemudian, Soekarno melanjutkan dengan prinsip yang keempat.
"Prinsip No. 4 sekarang saja usulkan. Saja didalam 3 hari ini belum mendengarkan
prinsip itu, jaitu prinsip kesedjahteraan, prinsip: tidak akan ada kemiskinan di dalam
Indonesia Merdeka. Sajakatakantadi: prinsipnja San Min Chu I ialah Mintsu, Min Chuan,
Min Cheng: nationalism, democracy, socialism. Maka prinsip kita harus: Apakah kita mau
Indonesia Merdeka, jang kaum kapitalnja meradjalela, ataukah jang semua rakjatnja
sedjahtera, jang semua orang tjukup makan, tjukup pakaian, hidup dalam
kesedjahteraan, merasa di pangku oleh Ibu Pertiwi jang tjukup memberi sandang-
pangan kepadanja? Mana jang kita pilih, saudara-saudara? Djangan saudara kira,
bahwa kalau Badan Perwakilan Rakjat sudah ada,, kita dengan sendirinja sudah
mentjapai kesedjahteraan ini. Kita sudah lihat, dinegara-negara Eropah adalah Badan
Perwakilan, adalah parlemen taire democratie. Tetapi tidakkah di Eropah djustru kaum
kapitalis meradjalela?"
Prinsip yang kelima menurut Soekarno.
"Saudara-saudara, apakah prinsip ke-5? Saja telah mengemukakan 4 prinsip:
1. Kebangsaan Indonesia.
2. Internasionalisme, atau peri-kemanusiaan.
3. Mufakat, atau demokrasi.
4. Kesedjahteraan sosial.
Prinsip Indonesia Merdeka dengan bertaqwa kepada Tuhan jang Maha Esa.
Prinsip Ketuhanan! Bukan sadja bangsa Indonesia ber-Tuhan, tetapi masing-masing
orang Indonesia hendaknja ber-Tuhan. Tuhannja sendiri. Jang Kristen menjembali
Tuhan menurut petundjuk Isa al Masih, jang belum ber-Tuhan menurut petundjuk Nabi
Muhammad s.a.w., orang Buddha mendjalankan ibadatnja menurut kitab-kitab jang ada
padanja. Tetapi marilah kita semuanja ber- Tuhan. Hendaknja Negara Indonesia ialah
negara jang tiap-tiap orangnja dapat menjembali Tuhannja dengan tjara jang leluasa.
150 PKN SD 4 GANJIL