Page 26 - 02_PKN_SMA_10_GANJIL_IKM
P. 26

Piagam Jakarta dan Upaya Kompromi
                     Pokok-pokok pikiran yang muncul dalam sidang BPUPK itu kemudian dikaji secara

                  mendalam oleh Panitia Sembilan. Salah satu topik dari sembilan pokok bahasan yang
                  sangat  alot  pembahasannya  adalah  soal  hubungan  agama  dan  negara.  Lobi-lobi  di
                  antara anggota Panitia Sembilan dilakukan.

                     Usulan sejumlah anggota untuk menjadikan Islam sebagai dasar negara mendapat
                  sanggahan  dari  anggota  lainnya.  Dengan  mengacu  kepada  seluruh  masukan  para

                  anggota BPUPK, terutama pidato Soekarno yang secara gamblang menjelaskan dasar
                  negara, akhirnya disepakatinya rancangan asas atau dasar Indonesia Merdeka, yang
                  diberi  nama  oleh  Soekarno  sebagai  Mukadimah,  Moh. Yamin  menyebutnya  sebagai

                  Piagam Jakarta. Isinya sebagai berikut:
                      1.  Ketuhanan,  dengan  kewajiban  menjalankan  syariat  Islam  bagi  pemeluk-

                         pemeluknya;
                      2.  Kemanusiaan yang adil dan beradab;

                      3.  Persatuan Indonesia;
                      4.  Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/

                         perwakilan;
                      5.  Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
                     Hasil keputusan Panitia Sembilan tersebut kemudian dilaporkan ke hadapan seluruh

                  anggota BPUPK pada 22 Juni 1945. Karena dianggap telah menyelesaikan tugasnya,
                  BPUPK dibubarkan pada 7 Agustus 1945. Agenda berikutnya adalah menyiapkan dan

                  mematangkan serta mengesahkan hal-hal penting untuk mempersiapkan kemerdekaan
                  Indonesia.  Maka  pada  9 Agustus  1945  dibentuklah  Panitia  Persiapan  Kemerdekaan
                  Indonesia (PPKI).

                     PPKI belum menjalankan tugas, situasi Indonesia semakin memanas seiring dengan
                  dibomnya Nagasaki dan Hiroshima, sehingga pada 14 Agustus 1945 Jepang menyerah
                  kepada  sekutu.  Seiring  dengan  itu,  terjadi  kekosongan  kekuasaan,  sehingga  situasi

                  tersebut  dimanfaatkan  oleh  para  pendiri  bangsa  untuk  mempercepat  kemerdekaan
                  Indonesia. Akhirnya, Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta pada 17 Agustus
                  1945.

                     Sehari  setelah  proklamasi  kemerdekaan,  18  Agustus  1945,  PPKI  melaksanakan
                  sidang. Dalam sidang inilah, peristiwa penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta

                  terjadi. Mohammad Hatta adalah salah satu tokoh penting di balik ide penghapusan tujuh
                  kata tersebut. Alasannya, sejumlah pihak “keberatan” dengan adanya tujuh kata tersebut



                                                                         PKN SD 4 GANJIL             155
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31