Page 28 - 02_PKN_SMA_10_GANJIL_IKM
P. 28

Rangkuman
                  a.  Ada  banyak  tokoh  yang  menyampaikan  pidato  pada  sidang  pertama  BPUPK.
                      Beberapa  di  antaranya:  Margono,  Sosrodiningrat,  Soemitro,  Wiranatakoesoema,

                      Woerjaningrat,  Soerjo,  Soesanto,  Soedirman,  Dasaad,  Rooseno,  dan  Aris.
                      Kemudian ada Hatta, H. Agoes Salim, Samsoedin, Wongsonagoro, Soerachman,
                      Soewandi,  A.  Rachim,  Soekiman,  dan  Soetardjo,  Abdul  Kadir,  Soepomo,

                      Hendromartono, Mohammad Yamin, Sanoesi, Liem Koen Hian, Moenandar, Dahler,
                      Soekarno, Ki Bagoes Hadikoesoemo, Koesoema Atmaja, Oei Tjong Hauw, Parada

                      Harahap, dan Boentaran, Baswedan, Mudzakkir, dan Otto Iskandardinata.
                  b.  Dalam Naskah Persiapan yang ditulis Moh. Yamin disebutkan bahwa Moh. Yamin
                      menyampaikan pidato dalam sidang BPUPK 29 Mei 1945, berisi tentang: (1) Peri

                      Kebangsaan, (2) Peri Kemanusiaan, (3) Peri Ketuhanan, (4) Peri Kerakyatan, dan
                      (5) Kesejahteraan Rakyat.

                  c.  Sementara dalam Koleksi Pringgodigdo, pidato Moh. Yamin berbeda isinya dengan
                      Naskah Persiapan karya Moh. Yamin sendiri. Dalam koleksi Pringgodigdo, pidato
                      Moh. Yamin tidak menyinggung tentang dasar negara. Karena itulah ia diinterupsi

                      oleh anggota sidang. Beberapa sumber menyebutkan bahwa isi pidato Moh. Yamin
                      yang ada dalam Naskah Persiapan diragukan kebenarannya.
                  d.  Soepomo menyampaikan pidato pada 31 Mei 1945. Ia berbicara mengenai struktur

                      sosial bangsa Indonesia yang ditopang oleh semangat persatuan hidup, semangat
                      kekeluargaan,  keseimbangan  lahir  batin  masyarakat,  yang  senantiasa
                      bermusyawarah  dengan  rakyatnya  demi  menyelenggarakan  keinsyafan  keadilan

                      rakyat. Soepomo juga menyebutkan mengenai aliran pikiran (staatsidee) Indonesia
                      nantinya, yaitu negara yang integralistik.

                  e.  Soekarno menyampaikan pidato pada 1 Juni 1945, yang berisi 5 dasar negara: (1)
                      Kebangsaan Indonesia, (2) Peri kemanusiaan atau internasionalisme, (3) Mufakat
                      atau  demokrasi,  (4)  Kesejahteraan  sosial,  dan  (5)  Ketuhanan.  Terhadap  kelima

                      dasar tersebut, Soekarno mengusulkan nama Pancasila.
                  f.  Setelah  sidang  BPUPK,  dibentuk  Panitia  Delapan  dan  Panitia  Sembilan.  Panitia

                      Delapan bertugas untuk mengumpulkan berbagai usulan para anggota. Sementara
                      Panitia Sembilan bertugas menyusun Pembukaan Hukum Dasar.
                  g.  Ada 9 pokok usulan yang berhasil dirangkum oleh Panitia Delapan, yaitu: (1) Usulan

                      yang  meminta  Indonesia  merdeka  selekas-lekasnya,  (2)  Usulan  yang  meminta
                      mengenai  dasar  negara,  (3)  Usulan  yang  meminta  mengenai  soal  unifikasi  atau
                      federasi, (4) Usulan yang meminta mengenai bentuk negara dan kepala negara, (5)




                                                                         PKN SD 4 GANJIL             157
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33