Page 29 - 07_IPS_SMP_7_GANJIL
P. 29

berlapis tujuh. Pagar-pagar tersebut terbuat dari kayu dan bambu. Pada suatu
                         hari,  datanglah  sekelompok  musuh  yang  berasal  dari  daerah  Wandamen.

                         Kelompok  musuh  ini  ingin  berperang  melawan  Mamberoki  dan  mereka
                         ingin  mengetahui  apakah  di  rumah  ini  ada  penghuni  atau  tidak.  Dengan

                         spontan musuh-musuh ini berkata, “Maiuberokiwa, benatone?” yang artinya

                         “Saudaraku,  kau  tidurkah?”  Setelah  mendengar  suara  itu,  tiba-tiba
                         Mamberoki membalas dengan berkata, “Yai Yenane” artinya “Saya ada, saya

                         tidak tidur”. Mendengar suara Mamberoki, musuh-musuh ini mulai beraksi
                         dengan memotong pagar-pagar yang dibuat oleh Mamberoki. Mereka terus

                         mendekati  rumah  dan  mulai  melakukan  penyerangan.  Penyerangan  ini

                         dibiarkan  oleh  Mamberoki,  walaupun  ia  sudah  siap  dengan  peralatan
                         perangnya. Akhirnya musuh-musuh ini mulai kehabisan alat perang seperti

                         anak busur dan tombak. Melihat hal itu, Mamberoki pun mulai mengadakan
                         penyerangan.  Peperangan  yang  terjadi  itu  akhirnya  dimenangkan  oleh

                         Mamberoki. Kemenangannya membuat musuh-musuh tidak ingin berperang

                         melawan Mamberoki lagi. Musuh-musuh ini berunding dan sepakat untuk
                         kembali ke daerah asal yaitu di daerah Wandamen. Kehidupan berjalan terus

                         Mamberoki  dan  Tindawa  semakin  tua,  dan  akhirnya  mereka  berdua
                         meninggal dan jenazah mereka berubah menjadi batu. Sekarang, masyarakat

                         di  daerah  sekitar  memercayai  kedua  batu  itu  sebagai  dewa  laut  yang
                         menguasai pinggiran pantai.

                        Sumber: Mora, D. Fersyd. 2017. Sastra Daerah Yapen - Papua: Identifikasi
                        dan  Deskripsi  Dinamika  Cerita  Rakyat.  Melanesia: Jurnal  Ilmiah  Kajian
                        Sastra      dan      Bahasa.      1      (2),     115-123,      dari     :
                        https://dx.doi.org/10.30862/jm.v1i2.818.



                                                   Lembar Aktivitas 9

                  1.  Cari dua cerita rakyat dari berbagai daerah dan tuliskan cerita rakyat tersebut baik
                      itu berupa legenda, mitos atau dongeng.

                  2.  Refleksikan cerita tersebut untuk mengetahui nilai-nilai moral yang terkandung.

                      Kumpulkan ke guru untuk dijadikan satu kumpulan cerita rakyat dari hasil tugas
                      tersebut.





                                                                         IPS SMP VII GANJIL          513
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34