Page 43 - 02_PKN_SMA_10_GANJIL_IKM
P. 43

tanah,  menanam,  memelihara  hingga  memetik  hasil  panen.  Bagi  bangsa  Indonesia,
                  gotong royong tidak hanya bermakna sebagai perilaku, tetapi berperan pula sebagai
                  nilai-nilai  moral.  Hal  ini  mengandung  pengertian  bahwa  gotong  royong  senantiasa

                  menjadi  pedoman  perilaku  dan  pandangan  hidup  bangsa  Indonesia  dalam  beragam
                  bentuk.
                                            Makna Penting Gotong Royong

                  Sebagai identitas budaya bangsa Indonesia, tradisi gotong royong yang sarat dengan
                  nilai-nilai  luhur  harus  kita  lestarikan. Terlebih  lagi  Indonesia  merupakan  negara  yang

                  majemuk, baik dari sisi agama, budaya, suku maupun bahasa. Gotong royong dapat
                  merekatkan dan menguatkan solidaritas sosial. Ia melahirkan sikap kebersamaan, saling
                  tolong-menolong, dan menghargai perbedaan.

                      Selain membantu meringankan beban orang lain, dengan gotong royong kita juga
                  dapat  mengurangi  kesalahpahaman,  sehingga  dapat  mencegah  terjadinya  berbagai

                  konflik. Gotong royong yang merefleksikan suatu kebersamaan merupakan pedoman
                  untuk menciptakan kehidupan yang jauh dari konflik. Di dalam gotong royong terkandung
                  nilai-nilai yang dapat meningkatkan rasa kerja sama dan persatuan warga. Oleh karena

                  itu,  melestarikan  eksistensi  tradisi  gotong  royong  di  tengah  masyarakat  sangatlah
                  penting, terutama pada masyarakat yang majemuk.
                      Secara  historis,  spirit  gotong  royong  berkontribusi  besar  dalam  perjuangan  ke-

                  merdekaan  bangsa  Indonesia.  Hal  ini  antara  lain  dapat  kita  lihat  dalam  penyebaran
                  informasi  kemerdekaan  ke  pelosok  negeri  dan  dunia.  Pasca  Indonesia  memprokla-
                  masikan kemerdekannya, banyak pemuda datang ke Jalan Menteng 31 yang menjadi

                  tempat berkumpul para aktivis pemuda pada saat itu. Para pemuda tersebut menye-
                  barkan stensilan Teks Kemerdekaan ke berbagai daerah di Indonesia.

                      Beberapa pemuda tersebut di antaranya adalah M. Zaelani, anggota Barisan Pe-
                  muda Gerindo, yang dikirim ke Sumatera. Tercatat juga nama Uteh Riza Yahya, yang
                  menikah  dengan  Kartika,  putri  Presiden  Soekarno.  Kemudian  ada  pula  guru  Taman

                  Siswa  bernama  Sulistio  dan  Sri. Ada  juga  aktivis  Lembaga  Putri,  Mariawati  Purwo.
                  Mereka  menuju  ke  Sumatera  bersama Ahmad  Tahir  untuk  menyebarkan  kabar  ke-

                  merdekaan. Selain itu, tercatat pula nama Masri yang berangkat ke Kalimantan. Bebe-
                  rapa pemuda juga berangkat ke Sulawesi. Mereka pergi ke luar Jawa membawa kabar
                  kemerdekaan dengan menggunakan perahu. Di Yogyakarta, Ki Hadjar Dewantara, tokoh

                  pendiri  Taman  Siswa,  berkeliling  kampung  dengan  naik  sepeda  untuk  menyebarkan
                  informasi kemerdekaan Indonesia kepada masyarakat luas.






                  172     PKN SD 4 GANJIL
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48