Page 128 - 02_PKN_SMA_10
P. 128
Apakah gunanya pendidikan
bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing
di tengah kenyataan persoalannya?
Apakah gunanya pendidikan
bila hanya mendorong seseorang
menjadi layang-layang di ibukota
kikuk pulang ke daerahnya ?
Apakah gunanya seseorang
belajat filsafat, sastra, teknologi, ilmu kedokteran,
atau apa saja,
bila pada akhirnya,
ketika ia pulang ke daerahnya, lalu berkata :
Di sini aku merasa asing dan sepi !
(Sumber: Antologi Potret Pembangunan dalam Puisi, 1996)
KEGIATAN 2
Pada dasarnya, tidak ada batasan gaya atau cara membacakan puisi. Gaya atau cara
pembacaan puisi bergantung pada penafsiran makna dan pilihan masing-masing. Akan
tetapi, secara umum ada beberapa gaya yang sering ditampilkan dalam pembacaan
puisi, yaitu sebagai berikut.
1. Pembacaan tekstual
Cara pembacaan ini memiliki ciri membawa teks puisi di tangan. Pembaca
sesekali masih melihat teks puisi secara langsung. Cara pembacaan puisi ini
dapat divariasikan dengan berbagai gaya atau gerak tubuh, misalnya dengan
berdiri, duduk, dan bergerak-gerak.
2. Pembacaan deklamasi
Pembacaan puisi secara deklamasi berarti teks puisi yang sebelumnya harus
dihapalkan terlebih dahulu. Dalam hal ini, pembacaan puisi tidak membawa teks
puisi pada saat tampil. Pembaca lebih bebas dalam bergerak karena tidak terikat
dengan teks secara visual. Namun, harus mampu menampilkan penghayatan
yang lebih baik dibandingkan dengan tanpa membawa teks. Ekspresi, suara, dan
gerak tubuh menjadi hal utama.
3. Pembacaan teatrikal
Dalam pembacaan teatrikal, pembaca dituntut menampilkan ekspresi,
penghayatan, dan penjiwaan penuh terhadap isi puisi yang dibacakannya. Untuk
membantu, pembaca dapat menampilkan puisi melalui berbagai alat bantu dan
media pendukung, misalnya kostum, aksesoris, musik, latar, dan setting
panggung.
Penentuan gaya pembacaan puisi tersebut menjadi pilihan kalian masing-
masing. Hal tersebut dapat didasarkan pada beberapa aspek, misalnya kesiapan
diri, kecocokan dengan puisi, situasi kondisi, dan ketersediaan sarana
pendukung.
BAHASA INDONESIA SMA X GENAP 375