Page 125 - 02_PKN_SMA_10
P. 125

Adapun membacakan puisi untuk orang lain merupakan upaya menyampaikan makna
                  dan perasaan yang terkandung dalam puisi. Oleh karena itu, pembacaan puisi tersebut
                  tentu harus terlebih dulu memperhatikan makna dan maksud puisi yang sebenarnya.
                         Pemahaman       dan    penghayatan     terhadap    makna     puisi   sangatlah
                  penting.Pemahaman  dan  penghayatan  akan  memengaruhi  bagaimana  kalian
                  menampilkan ekspresi wajah, sikap, dan gerak tubuh. Setelah mampu mema-hami dan
                  menghayati  makna  puisi,  selanjutnya  kalian  dapat  menentukan  metode  dan  teknik
                  pembacaan yang sesuai. Metode dan teknik pembacaan puisi mencakup pengaturan
                  ekspresi/mimik wajah, gerak tubuh (gesture), dan aspek suara (jeda, lafal, intonasi, dan
                  tekanan).  Untuk  lebih jelas,  berikut  beberaa  hal  yang  harus  kalian  perhatikan  dalam
                  pembacaan puisi.
                     1.  Ekspresi/mimik wajah
                        Ekspresi  atau  mimik  wajah  merupakan  bentuk  dan  pengaturan  tampilan  wajah
                        sesuai  dengan  isi  dan  nada  puisi  yang  dibacakan.  Ekspresi  wajah  yang
                        ditampilkan  saat  membacakan  puisi  tentu  harus  sesuai  dengan  makna  yang
                        terkandung dalam puisi tersebut. Sebagai contoh, puisi yang bermakna sedih tentu
                        harus diwujudkan dengan ekspresi wajah yang tampak sedih.
                     2.  Gerak tubuh/gesture
                        Gerak tubuh merupakan bagaimana bagian-bagian tubuh bergeser atau bergerak
                        sesuai dengan penjiwaan dan pemaknaan terhadap isi puisi yang dibaca. Gerak
                        tubuh meliputi gerakan seluruh anggota tubuh: kaki, tangan, badan, dan kepala.
                     3.  Lafal/artikulasi
                        Lafal merupakan kejelasan dalam pengucapan setiap kata dan huruf. Setiap vokal
                        atau konsonan yang terdapat dalam setiap kata dalam puisi yang dibacakan harus
                        jelas dan tepat.
                     4.  Tekanan
                        Tekanan terkait pemberian nada khusus pada suatu kata, misalnya keras atau
                        lunaknya suara dalam mengucapkan suatu kata. Pada kata-kata yang ingin kalian
                        tegaskan maknanya dapat diucapkan dengan nada yang lebih keras dibandingkan
                        dengan kata lainnya.
                     5.  Jeda dan tempo
                        Jeda merupakan pemberhentian singkat/sesaat pada suatu kata atau baris dalam
                        pembacaan  puisi.  Pengaturan  jeda  yang  baik  dapat  memudahkan  memahami
                        makna puisi yang dibacakan. Karena itu, pengaturan jeda setiap kata, baris, dan
                        bait dalam pembacaan puisi penting untuk diperhatikan dengan cermat. Sebagai
                        contoh, kalian sebaiknya tidak memotong kalimat pada bagian susunan kata yang
                        memiliki satu pengertian. Hal tersebut akan membuat makna puisi yang dibacakan
                        menjadi  bias  dan  janggal  bagi  pendengar.  Selain  jeda,  penghentian  cepat-
                        lambatnya tempo juga memengaruhi isi suatu kalimat. Tempo memberikan alunan
                        irama pembacaan puisi. Kalimat-kalimat puisi yang dialunkan akan terasa merdu
                        jika pemberian temponya diperhatikan dengan baik.
                     6.  Intonasi
                        Intonasi merupakan tinggi rendahnya nada pada kalimat atau naik turunnya lagu
                        kalimat. Pengaturan intonasi juga dapat menghasilkan jenis kalimat yang berbeda.

                             Untuk  membantu  proses  pembacaan  puisi,  kalian  dapat  melakukan
                        penandaan pengaturan bunyi suara atas puisi yang akan dibacakan. Penandaan
                        ini menggunakan tanda baca tertentu yang kalian sisipkan pada puisi agar tahu di
                        mana kalian harus berhenti. Tanda-tanda itu antara lain sebagai berikut.



                  372          BAHASA INDONESIA SMA X GENAP
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130