Page 127 - 02_PKN_SMA_10
P. 127

Sajak Seonggok Jagung
                                                    Karya W.S. Rendra
                      eonggok jagung di kamar
                      dan seorang pemuda
                      yang kurang sekolahan.
                      Memandang jagung itu,
                      sang pemuda melihat ladang;
                      ia melihat petani;
                      ia melihat panen;
                      dan suatu hari subuh,
                      para wanita dengan gendongan
                      pergi ke pasar ..
                      Dan ia juga melihat
                      suatu pagi hari
                      di dekat sumur
                      gadis-gadis bercanda
                      sambil menumbuk jagung
                      menjadi maisena.
                      Sedang di dalam dapur                             Gambar 6.12 Foto W.S.
                      tungku-tungku menyala.                                    Rendra
                      Di dalam udara murni                             Sumber: Yayasan Lontar
                      tercium kuwe jagung                                       (1990)
                      Seonggok jagung di kamar
                      dan seorang pemuda.
                      Ia siap menggarap jagung
                      Ia melihat kemungkinan
                      otak dan tangan
                      siap bekerja
                      tapi ini :
                      Seonggok jagung di kamar
                      dan seorang pemuda tamat SLA
                      Tak ada uang, tak dapat menjadi mahasiswa.
                      Hanya ada seonggok jagung di kamarnya.
                      Ia memandang jagung itu
                      dan ia melihat dirinya terlunta-lunta .
                      Ia melihat dirinya ditendang dari diskotik.
                      Ia melihat sepasang sepatu kenes di balik etalase.
                      Ia melihat saingannya naik sepeda motor.
                      Ia melihat nomor-nomor lotre.
                      Ia melihat dirinya sendiri miskin dan gagal.
                      Seonggok jagung di kamar
                      tidak menyangkut pada akal,
                      tidak akan menolongnya.
                      Seonggok jagung di kamar
                      tak akan menolong seorang pemuda
                      yang pandangan hidupnya berasal dari buku,
                      dan tidak dari kehidupan.
                      Yang tidak terlatih dalam metode,
                      dan hanya penuh hafalan kesimpulan,
                      yang hanya terlatih sebagai pemakai,
                      tetapi kurang latihan bebas berkarya.
                      Pendidikan telah memisahkannya dari kehidupan.
                      Aku bertanya :

                  374          BAHASA INDONESIA SMA X GENAP
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132