Page 106 - 02_PKN_SMA_10
P. 106
merupakan upaya menjelaskan dan mengaitkan isi puisi dengan konteks sosial di luar
puisi.
Beberapa pihak yang mendukung bahkan tergerak untuk memunculkan angkatan
baru puisi esai selain angkatan yang sudah ada sebelumnya. Hal ini ditunjukan
dengan penerbitan 34 buku puisi esai di 34 provinsi di seluruh Indonesia yang
melibatkan 170 orangdari kalangan penyair, aktivis, penulis, jurnalis, hingga peneliti.
Dalam penyebarannya, puisi esai saat ini bahkan sudah mencapai beberapa negara
tetangga seperti Malaysia, Brunei, dan Thailand.
Adapun, pihak yang menentang berargumen bahwa puisi pada dasarnya identik
dengan tulisan fiksi dan bersifat imajinatif. Hal ini berbeda dengan esai yang
merupakan teks yang bersifat faktual dan realistis sehingga keduanya tidak bisa
gabungkan. Selain itu, terkait klaim beberapa pihak sebagai pencipta pertama jenis
puisi esai yang beredar dianggap menyesatkan. Hal ini karena puisi semacam itu
bukanlah hal yang baru sebab sebenarnya telah ada sejak masa Alexander Pope,
penyair Inggris abad ke 18. Beberapa penyair Indonesia juga pernah menulis puisi
dengan tema sosial berbentuk transparan dan memiliki catatan kaki sejenis puisi esai.
Beberapa pihak juga menyoroti masifnya gerakan puisi esai karena adanya pihak
tertentu yang menjadi sponsor dan mendanai dengan maksud dan tujuan tertentu
seperti popularitas dan elektabilitas.
Apapun itu, pro kontra kemunculan puisi esai saat ini memang tak terhindarkan.
Perdebatan pun tetap berlanjut hingga kini. Sekali pun demikian, diakui atau tidak,
aksistensi puisi esai akhirnya menjadi fenomena tersendiri dalam dunia sastra. Dalam
sudut pandang positif, hal ini menunjukan kreativitas sastrawan Indonesia dan dapat
mengaktifkan kembali diskusi intelektual sesama penyair, sastrawan, maupun
masyarakat luas tentang perpuisian Indonesia. Mungkin suatu nanti ada penjelasan
dan tempat tersendiri puisi esai. Bahkan hal ini mungkin menjadi pembuka
kemunculan jenis puisi-puisi baru lainnya yang menambah dinamika perpuisian dan
sastra Indonesia. Semoga.
Setelah membaca dengan saksama teks di atas, bentuklah kelompok yang terdiri atas
4-5 siswa. Kemudian, lakukan diskusi untuk menjawab
beberapa pertanyaan di bawah ini!
1. Teks di atas termasuk dalam jenis teks apa? Jelaskan alasannya!
2. Apa yang menjadi pokok persoalan yang dibahas dalam teks tersebut? Jelaskan!
3. Mengapa hal tersebut menjadi polemik atau kontroversi di lingkungan
masyarakat? Jelaskan!
BAHASA INDONESIA SMA X GENAP 353