Page 59 - 07_IPS_SMP_7_GANJIL
P. 59
tetapi juga berdampak pada perekonomian, termasuk kegiatan ekonomi yang
berhubungan dengan pembelian barang atau jasa. Aktivitas masyarakat menjadi lebih
terbatas, bahkan aktivitas berbelanja juga banyak dilakukan dari rumah, melalui
belanja online.
Peluang ini tidak disia-siakan oleh perusahaan e-commerce atau biasa disebut juga
online shop. Online shop berlomba-lomba menawarkan berbagai kemudahan dan
berbagai promosi menarik pada konsumen, seperti diskon, cashback, dan bonus
pembelian. Berbagai promosi menarik yang ditawarkan dapat membuat kita selaku
konsumen menjadi “gelap mata” sehingga menjadi konsumtif, belanja berlebihan, di
luar batas kebutuhan. Godaan konsumtif makin besar karena di rumah kita memiliki
banyak waktu untuk membuka- buka situs belanja online, yang membuat kita makin
terpapar dengan berbagai program yang ditawarkan.
Seringkali orang-orang yang berperilaku konsumtif sampai harus terjebak utang
demi menutupi gaya hidupnya, harus berurusan dengan pihak penagih hutang,
terjebak dalam gaya hidup materialistis dan hedonisme sehingga menghalalkan segala
cara untuk mendapatkan uang. Sebagai konsumen, tentunya kita harus lebih bijaksana
agar tidak terjebak dalam perilaku konsumtif. Jangan sampai ketika suatu saat virus
Corona mereda, muncullah virus baru yang bernama virus konsumtif. Jadi, mari
bekerja, belajar, beribadah, dan berbelanja bijaksana dari rumah.
Meike Kurniawati S.Psi, MM
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara
Sumber: https://money.kompas.com/read/2020/04/02/191400326/ancaman-perilaku- konsumtif-di-
tengah-pandemi-corona?page=all#page2
Mengapa perilaku konsumtif bisa terjadi di tengah Pandemi COVID-19? Agen
sosialisasi apa yang dapat memengaruhi perilaku konsumtif tersebut?
5. Perhatikan bacaan berikut:
Pelajar Bandung Deklarasi Anti-Nyontek di UN
Deklarasi anti-nyontek diperdengarkan oleh pelajar SMA se-Kota Bandung di
depan Gedung Sate pada Jumat (13/4) sore. Meskipun deklarasi tersebut sempat
IPS SMP VII GANJIL 543